- Kode Etik & Prinsip-prinsip Komunikasi dalam Perspektif Al Quran .
- Bahwasanya spesies manusia adalah makhluq ciptaan Allah yang fithrahnya paling mulia dan dikaruniai-Nya kelebihan yang sempurna ketimbang semua jenis makhluq yang lain , sudah kita maklumi bersama ( QS 17 Al Israa’ ayat 70 ) .
Salah satu kelebihan manusia tersebut adalah kemampuan Al Bayaan , sebagaimana tertera pada awal surat Ar Rahmaan :
- Ar Rahmaan.
- Yang telah mengajarkan Al Qur-aan.
- ( Dia ) menciptakan manusia.
- ( Dia ) mengajarinya Al Bayaan.
Para mufasir , baik pada era salaf maupun era khalaf , menafsirkan al Bayaan terkait dengan kemampuan berbicara dan berkomunikasi secara runtut , jernih dan jelas.
Sebuah kompetensi yang memungkinkan manusia mengembangkan peradaban madani , termasuk sains & teknologi di dalamnya.
Jadi , kemampuan berbicara , berkomunikasi dan berargumen adalah salahsatu unsur asasi peradaban.
(1) Paradigma Komunikasi Qur’ani mengajari kita agar berkomunikasi :
- dengan hikmah ( kearifan / kebijaksanaan / wisdom ).
- dengan maw’izhah / nasihat yang baik.
- dengan diskusi dan argumen yang terbaik.
( QS 16 surat an Nahl ayat 125 ).
(2) Baik Komunikator maupun Komunikan , hendaknya meyakini bahwa Al Qur’an sebagai informasi adalah Furqaan ( pembeda haqq & bathil ) ( QS 2 Al Baqarah ayat 185 ) ( QS 25 Al Furqaan ayat 1 ) , juga sebagai ” laqawlun fashlun” ( pemisah haqq dengan bathil ) ( QS 86 Ath Thaariq ayat 13 ).
(3) Adab-adab Berkomunikasi dalam Al Qur’an :
a. Qawlan Ma’ruufan / ujaran yang ma’ruf / baik.
( QS 2 Al Baqarah yat 235 ) ( QS 4 An Nisaa’ ayat 5 ) ( QS 4 An Nisaa’ ayat 8 ) ( QS 33 Al Ahzab ayat 32 ).
b. Qawlan Sadiidan / ujaran yang benar dan tepat sasaran.
( QS 4 An Nisaa’ ayat 9 ) ( QS 33 Al Ahzab ayat 70 ).
c. Qawlan Baliighan / ujaran yang mengesankan .
( QS 4 An Nisaa’ ayat 63 ).
d. Qawlan Kariiman / ujaran yang mulia & beradab / sangat sopan.
( QS 17 Al Israa’ ayat 23 ).
e. Qawlan Maysuuran / ujaran yang pantas dan tidak menyinggung perasaan.
( QS 17 Al Israa’ ayat 28 ).
f. Qawlan ‘Azhiiman / ujaran yang agung.
( QS 17 Al Israa’ ayat 40 ).
g. Qawlan Tsaqiilan / ujaran yang berbobot & berkualitas.
( QS 73 Al Muzzammil ayat 5 ).
h. Qawlan Layyiinan / ujaran yang lemah lembut.
( QS 20 Thaa Haa ayat 44 ).
(4) Dalam berkomunikasi , hendaknya komunikator menggunakan bahasa yang dimengerti
oleh para komunikan.
( QS 14 Ibrahim ayat 4 ).
(5) Komunikator hendaknya secara konsisten memberikan contoh keteladanan , satunya kata dan perbuatan.
( QS 61 Ash Shaff ayat 2 – 3 ) ( QS 2 Al Baqarah ayat 44 ).
(6) Para komunikan hendaknya teliti , melakukan tabayyun & verifikasi , dalam rangka mencegah hoax , fitnah , dusta dan kabar bohong.
( QS 49 Al Hujuraat ayat 6 ).
(7) Adab saling menghormati antara komunikator dengan para komunikan , dalam rangka menyebarkan doktrin Salaaman ( = keselamatan ).
( QS 11 surat Huud ayat 69 ).
Wa Allahu a’lam bish shawab.
Salam takzim.
Samsoe Basaroedin.