SIDRAH AL MUNTAHA : Hakikat dan Makna

Rubrik Amki

SIDRAH AL MUNTAHA :
Hakikat dan Makna.

Mukjizat Isra’ dan Mi’raj digambarkan di dalam 2 surat.

Israa’ atau perjalanan malam tertuang di dalam surat 17 Al Israa’ ayat 1.

Sementara Mi’raj atau perjalanan naik , termuat di surat 53 An Najm ayat 13 sampai ayat 18.

Kata mi’raj yang berarti tempat naik atau tangga , adalah bentuk tunggal. Bentuk jama’ nya adalah Ma’aarij , justru menjadi judul surat ke 70.

Yang juga amat penting , di dalam surat An Najm ayat 14 muncul ungkapan Sidrah Al Muntaha.

Istilah Sidrah muncul di dalam Al Qur’an sebanyak 4 kali.
Dua ( 2 ) kali di surat An Najm ayat 14 dan ayat 16.
Sekali di surat 34 Saba’ ayat 16. Sekali di surat 56 Al Waaqi’ah ayat 28.

Konteks ayatnya : yang di surat An Najm dalam kaitan mukjizat Israa’ & Mi’raj , yang di surat Saba’ terkait dengan kemakmuran negeri Saba yang karena durhaka justru berakhir dengan malapetaka. Sementara yang di surat Al Waaqi’ah terkait dengan kenyamanan Taman Surga Jannah nanti , yang disediakan bagi Golongan Kanan ( Ashaabu Al Yamiin ) , yaitu orang-orang yang beriman . [ QS 56 Al Waaqi’ah ayat 27 — 40 ] .

Mufassir Muhammad Asad di dalam The Message of the Qur’an , menerjemahkan Sidrah Al Muntaha itu dengan ” lote tree of the farthest limit ” ( pohon lotus pada batas yang terjauh ) .

Kita di Indonesia , biasa menyebut pohon lotus dengan pohon bidara , teratai , atau seroja .
Pohon lotus yang tumbuh di padang pasir Timur Tengah dan Afrika , sejak era Mesir Kuno sudah lazim digunakan sebagai simbol kebijaksanaan , kearifan , atau wisdom.

Bahkan Danah Zohar dan Ian Marshall , dalam riset lapangan sewaktu menulis buku Spiritual Intelligence – The Ultimate Intelligence , menemukan fakta bahwa bunga atau pohon lotus , lazim digunakan sebagai simbol kesadaran spiritual di dalam berbagai religi di dunia.

Dengan perkataan lain , Sidrah Al Muntaha adalah lambang kearifan atau kebijaksanaan tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang manusia pilihan , yang tidak mungkin ada tandingannya , karena tidak ada lagi wisdom yang lebih tinggi dari itu.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dalam mukjizat Mi’raj tersebut , telah sampai ke Sidrah Al Muntaha , bermakna beliau telah mencapai kearifan tertinggi yang pernah dikaruniakan Allah SWT kepada makhluk ciptaan-Nya.

Ini selaras dengan surat 68 Al Qalam ayat 4 :
” Sesungguhnya engkau ( = Muhammad ) benar-benar berakhlak agung “.

Makna majazi lain dari pohon Sidrah adalah keteduhan , kerindangan , ketenangan dan kedamaian.

Ini sejalan dengan gambaran surat 56 Al Waaqi’ah ayat 28 yang menyebut bahwa kelak Golongan Kanan ( Ashaab Al Yamiin ) akan berdiam di Taman Jannah yang tenang , teduh dan damai serta memiliki pohon Sidrah yang berbuah lebat. Ini menguatkan surat 53 An Najm , bahwa Sidrah Al Muntaha itu berada bersebelahan dengan Taman Jannah Al Ma’waa. ( Taman Surga , tempat kediaman damai abadi ) .
[ QS 53 An Najm ayat 14 — 15 ] .

Jadi , makna metafora tersebut selaras dengan makna hakiki nya di Taman Surga kelak.

Subhana-Llah.
Alhamduli-Llah.

Salam takzim.
Samsoe Basaroedin.
( Wkl. Sekum PP AMKI )
( DPS Rumah Amal & Wakaf Salman ).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *