Ada jamaah yang bertanya: Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali itu menganut Islam Ahsunnah wal jamaah, Syiah atau bukan dua-duanya?
Perspektif historis, pada masa itu belum ada Syi’ah dan Sunny. Namun demikian sudah istilah Syi’i Aly (pengikut Aly) sebagai embrio lahirnya aliran Syi’ah. Sementara Ahlussunnah wal-Jama’ah menjadi sebuah aliran, lahir sesudah era Sayyidina Aly. Keduanya terkristalisasi menjadi kekuatan politik aliran pada abad ke 12-13 M. Blok Sunny brpusat di Mesir pasca Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berkuasa di Mesir setelah berhasil mengambil alih kekuasaan daulah Fatimiyah berhaluan Syi’ah Ismailliyah (yg mendirikan univ. Al-Azhar Cairo Mesir) abad ke 11-12 M. Sementara Syi’ah berpusat di Iran. (jawaban ustadz Abdul Malik Usman).
Saya tidak berpretensi akan menjawab pertanyaan kenalan ustadz Fad secara ” sadidan “.
Hanya ingin sharing keyakinan semata dambaan meraih keridhaan Allah dan Rasul-Nya.
Yang pasti , Abu Bakar R’A , Umar bin Khattab R’A , Utsman bin Affan R’A dan Ali bin Abi Thalib R’A adalah sahabat-sahabat utama Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Yang pasti juga , istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan juga istilah Syi’ah, belum ada pada era Rasulullah Muhammad SAW. Namun tersurat di dalam hadits-hadits tertentu yg bersifat nubuat masa depan. Itupun dengan nama lain, misalnya dengan sebutan Ar Rafidhah, dan yang dimaksud adalah Syi’ah. Jadi, secara historis, ke-2 istilah tersebut jelas muncul di kemudian hari sebagaimana sudah ditulis oleh ustadz Abdul Malik Usman di atas.
Saya hanya ingin menunjukkan perbedaan sikap dan keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan sikap dan keyakinan Syi’ah terhadap ke 4 sahabat utama yang menjabat sebagai Khulafaur Rasyidin secara berturut-turut .
Per definisi, Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini keutamaan ke 4 sahabat utama dan juga mengakui keabsahan pemerintahan ke 4 Khulafaur Rasyidin tersebut. Sila lihat semua referensi sirah, tarikh, dan kitab-kitab ilmu kalam versi Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Sementara, Mazhab Syi’ah yang manapun , dari sekte Ghulats maupun Rafidhah yang ekstrim, sampai Syi’ah Imamiyah / Syi’ah Itsna Asyariyah, bahkan yg paling moderat sekalipun, semuanya berkeyakinan bahwa 3 sahabat utama (Abu Bakar R’A , Umar bin Khattab R’A dan Utsman bin Affan R’A) telah bersikap zhalim dan durhaka dengan merebut hak kepemimpinan ( imamah ) Ali bin Abi Thalib R’A.
Sikap mereka bervariasi: dari yg paling lunak, menganggap ke-3 sahabat tersebut sebagai zhalim, sampai menganggap beliau bertiga telah kufur.
Seumumnya secara generik, semua sekte Syi’ah amat sangat benci dan dendam terutama terhadap Amirul Mu’miniin Umar bin Khattab R’A. Sampai menggelari Abu Bakar R’A dan Umar bin Khattab R’A sebagai 2 (dua) berhala Quraisy.
Padahal, di dalam NAHJUL BALAGHAH (kumpulan wacana pidato dan surat-surat politik Imam Ali bin Abi Thalib R’A), justru Ali bin Abi Thalib R’A malah mengakui keabsahan pemerintahan ke-2 beliau tersebut di atas.
Saya ingin mengutip pendapat Imam Ali bin Abi Thalib R’A di dalam NAHJUL BALAGHAH ketika Ali bin Abi Thalib R’A mendengar berita wafatnya Umar bin Khattab R’A :
” Alangkah bahagianya. Beliau telah meluruskan yang bengkok, mengobati sumber penyakit, mengakhiri masa kekacauan dan menegakkan Sunnah (Rasul).
Beliau wafat dalam keadaan bersih, tidak bercela, meraih kebaikan dunia dan selamat dari keburukan (dunia) itu. Memenuhi ketaatan kepada Rabb-Nya dan mencegah diri dari kemurkaan-Nya. “
Cobalah cermati, betapa positifnya opini dan apresiasi Imam Ali bin Abi Thalib R’A terhadap Amirul Mu’miniin Umar bin Khattab R’A.
Betapa berbeda jauh dengan sikap dan keyakinan kaum Syi’ah dari sekte yang mana pun. Jauh panggang dari api.
Bahkan, Imam Ali pun mencela dan mengusir kaum yang mengaku Syi’ah dan pecinta Ahlul Bayt , karena sudah diberitahu dan dinubuatkan oleh Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam:
[1] “Akan muncul sesudah aku tiada ( wafat ) , satu golongan yang mendapat julukan Rafidhah . Jika kamu mendapati mereka , perangilah mereka. Sebab mereka itu adalah musyrikin”. [Diriwayatkan di dalam Musnad Imam Ahmad, Ad Daaruquthniy, Alhaafizh Adz Dzahabiy]. [2] Tanda-tanda mereka pun ditanyakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib R’A kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.Dijawab oleh Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam :
“Mereka seakan-akan mencintai Ahlul Bayt, padahal tidak demikian. Mereka itu suka mencaci maki dan mengumpat Abu Bakar dan Umar “.
[Diriwayatkan oleh Ad Daaruquthniy].*Ringkas kata, penyimpangan dan penyelewengan kaum Syi’ah / Rafidhah / Sabaiyah tersebut, sudah dinubuatkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Bahkan puncak kedurhakaan sekte Syi’ah yang disebut Ghulats adalah meyakini bahwa Malaikat Jibril ‘AS telah keliru dan salah menyampaikan Wahyu terakhir (baca : Al Qur’an Al Karim), yang seharusnya ditujukan dan diturunkan kepada Ali bin Abi Thalib, keliru disampaikan kepada Muhammad bin Abdullah, disebabkan persamaan air muka keduanya.
Na’udzu bi-Llahi min dzalika. Alangkah keji dan sesatnya keyakinan mereka.
* Semoga sharing ringkas ini bermanfaat.
* Terakhir , sebagai bagian dari As Sabiqunal Awwalun pendiri AMKI sejak 2004 yang masih aktif sampai saat ini (di samping mas Hermawan Kresno Dipojono, adalah pak MS Soelaeman, Ustadz Abdul Malik Usman UGM, pak Nirmolo Undip, mas Khaerul Saleh Politeknik Semarang, kang Nana Unsil , dan saya di Salman ITB ), saya berdo’a dan berwasiat agar kita semua di AMKI terjauhkan dari kesesatan Syi’ah serta teguh menjalankan Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta menghormati dan mengikuti jejak 4 Khulafaur Rasyidin, agar selamat di dunia dan di akhirat.
Salam takzim.
Samsoe Basaroedin.